Sergur - Sertifikasi guru 2015 - Berdasarkan info terbaru , skema
pelatihan guru melalui program sertifikasi yang digagas oleh pemerintah
sejak disahkannya Undang-undang Guru dan Dosen (UUGD) nomor 14 tahun
2005, dianggap gagal meningkatkan kualitas guru dalam
mengimplementasikan pembelajaran di sekolah.
Skema pelatihan untuk memperoleh legalitas profesi sebagai guru hanya
berlangsung selama 19 hari, dan itu dinilai tidak cukup membuat guru
menjadi terampil di sekolah dalam mencari metode dan cara mengajar yang
baik.
“Setelah mengikuti pelatihan, para guru ternyata masih saja ada yang
menggunakan cara-cara lama dalam mengajar, artinya skema sertifikasi
sekarang belum maksimal membuat guru menjadi paham,” terang Kepala
Program Pengambangan Profesi Guru (P3G), Abdullah Pandang, kemarin.
Selain itu, menurut dosen bimbingan konselin di Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP) UNM itu mengatakan, para guru yang mengikuti program sertifikasi
guru kebanyakan hanya mengejar tunjangan ketika berhasil mendapatkan
legalitas profesinya sebagai guru, dengan mengesampingkan keterampilan
sebagai guru dalam mengajar mampu ditingkatkan.
Skema pelatihan yang telah dijalani guru hanya diisi dengan workshop di
beberapa kampus untuk memperkuat potensi yang dimiliki guru. Namun
setelah itu diminta untuk mempresentasekan. “Skema ini tidak maksimal,
sehingga di tahun 2015 ini skemanya diberlakukan lain.
Pengembangan Profesi Guru (PPG) harus ditempuh selama setahun,” ujarnya.
Berdasarkan data kelulusan sertifikasi guru rayon 1-24 UNM terhitung
sejak tahun 2007 hingga tahun 2014, sudah ada sebanyak sebanyak 76.736
guru yang telah sertifikasi, masing-masing dari empat pola sertifikasi
yakni kementerian kelautan, kementerian perindustrian, kementerian
pendidikan dan kebudayaan serta kementerian agama.
Jumlah tersebut setiap tahun mengalami peningkatan sangat signifikan,
dimana pada tahun 2012 sebanyak 9.934 guru yang lulus sertifikasi,
meningkat menjadi 11.580 di tahun 2013, tetapi memasuki tahun 2014 turun
menjadi 6.007.
Lulusan sertifikasi guru yang tersebar dibeberapa daerah di wilayah
bagian timur Indonesia ini, belum memberikan kontribusi dalam
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Terbukti semakin banyaknya murid-murid yang menjadi pelaku tindakan
kriminal. Padahal anggaran yang digolongtorkan pemerintah untuk
menghargai pada guru setiap tahun meningkat. Untuk tahun 2015 saja
anggaran sertifikasi sebesar Rp 80 triliun. meningkat dari tahun
sebelumnya 2014 yang hanya Rp 65 triliun. “Tugas guru tidak saja
mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga memperbaiki akhlak siswa,”
tuturnya.
Anggota DPRD kota Makassar, Mario David justru berpendapat lain.
Menurutnya, para pelaku kriminal di jalan kebanyakan adalah anak-anak
jalanan yang putus sekolah. “Anak-anak pelaku kejahatan adalah mereka
yang putus sekolah, broken home dan tidak diperhatikan lingkungannya
serta rusak karena pergaulan,” kata Mario.
Staf Pemetaan Mutu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel,
Abdul Salam menjelaskan, tidak ada kebijakan yang baru terkait
pergantian kurikulum, yakni kurikulum 2013 ke KTSP. Pelatihan guru pun
telah dilangsungkan sudah sejak kurikulum 2013 dicanangkan. Olehnya,
setelah perubahan, perbaikan kualitas guru tidak perlu dilakukan
kembali. “Dulu kita latih tujuh puluh ribu guru yang sepaket dengan
kurikulum. Untuk pergantian kurikulum dari pemerintah pusat, kita tidak
jalankan lagi pelatihannya, karena kalau KTSP, para guru saya nilai
sudah paham,”jelas Salam.
Terkait kucuran dana yang ditambah oleh pemerintah pusat mengenai
pembaruan kualitas guru, Salam enggan berkomentar dan menyerahkan
sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurutnya, pihaknya hanya menjalankan metode dan prakteknya. “Kita kan
dibawahi dan diintruksikan langsung oleh kementerian pendidikan. Masalah
kucuran dana yang ditambah ke pemprov, mau dipakai apa, itu Pemprov
yang atur. LPMP sama sekali tidak mengurusi pendanaan,”katanya.
Sumber: http://radarmakassar.com/skema-sertifikasi-guru-gagal/3652/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Info bagus man...
BalasHapuskunjungi juga blog aku,
perpustakaansd.blogspot.com
lllll
BalasHapus